Makna Syahadat Muhammadarrasulullah oleh Ust. Jahada Mangka,Lc

Tujuan materi:
1. Agar peserta tarbiyah mengetahui konsekwensi dari syahadat ini
2. Agar peserta tarbiyah beribadah kpd Allah sesuai dengan sunnah Rasulullah
3. Agar peserta tarbiyah menjadikan Rasulullah sebagai teladan .
4. Agar tertanam pada diri mutarabbi rasa cinta kepada Rasulullah.

I. Ma’na Syahadat Muhammadan Rasulullah :
Ma’na syahadat Muhammadan Rasulullah adalah berikrar bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Hamba dan Rasulnya.
II. Rukun Syahadat Muhammadan Rasulullah yaitu :
• ’Abduhuu, ini mengajarkan kepada kiat bahwa Rasululah di sisi makhluk dia adalah manusia biasa tapi sekaligus dia adalah manusia yang betul-betul mewujudkan peribadatan yanga sempurna kepada Allah (Al Basyar al ’Abid)
Hal ini tercantum dalam firman Allah pada Qs. 18:110

[18.110] Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”.
• Rasuluhu, Dia adalah Rasul/utusan Allah yang bermakna dia diutus kepada manusia secara menyeluruh untuk m engajak manusia ke jalan Allah dengan memberi kabar gembira dan ancaman, sekaligus dia adalah penutup para Nabi.
Dalil Beliau adalah Rasul/Utusan Allah dalam firman Allah pada Qs. 25:56

Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.
Qs. 5:19

[5.19] Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan: “Tidak datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”. Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dalil Beliau adalah penutup para Nabi dan Rasul tercantum dalam firman Allah pada Qs. 33:40

[33.40] Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Inilah dua rukun syahadat Muhammadan Rasulullah, dengan pernyataan tersebut diatas sehingga disatu sisi Beliau Hamba Allah manusia biasa tapi betul2 menunjukkan peribadatan yang murni dan sempurna kepada Allah dan sekaligus beliau adalah Rasul yg ingin menafikkan dua sikap yang kontradiktif yang ada pada pribadi Rasulullah yaitu dia bersikap Al Ifrath/ekstrim/berlebih-lebihan dan Attafrith/meremehkan/merendahkan yang tidak benar terhadap Rasulullah. Seperti contohnya :
• Berlebih-lebihan terhadap Rasulullah :
 Minta tolong kepadanya
Diantara contoh-contohnya yaitu:
Orang-orang yang salah kaprah dalam menyikapi Rasulullah karena tidak mengerti dan tidak memahami makna muhammadar Rasulullah, meminta pertolongan kepada Rasulullah, seperti perkataan ”Tolong yaa Rasulullah” . Hal ini juga ada di indonesia, seperti ketika ada anak yang jatuh, maka terlontar perkataan ”Muhammad”. Karena sudah menjadi budaya dan tradisi, seolah ini sesuatu yang biasa, tetapi meskipun tidak diniatkan tapi asalnya tidak boleh karena ia berupa permintaan tolong dengan menyebut nama Rasulullah.
Pertolongan itu hanya kita ajukan kepada Allah, jangan meminta kepada makhluk, termasuk meminta kepada Rasulullah. Dan ini banyak terjadi di masyarakat kita.
Termasuk dalam doa-doa dan dzikir pada sebuah tarekat, di dalamnya ada kalimat permintaan kepada Rasulullah
Seperti misalnya di Madinah banyak jamaah dengan maksud mereka naik Haji namun ketika mereka disana mereka meminta sesuatu kepada Rasulullah, bahkan ada yang mengirim surat dengan berbagai permintaan, padahal hal tersebut tidak dibenarkan karena mereka meminta kepada Rasulullah bukan kepada Allah, dimana Rasulullah adalah manusia biasa yang merupakan hamba Allah juga.
 Sebab diciptakannya bumi
Seperti misalnya, banyak orang yang menganggap bahwasanya bumi ini diciptakan karena Nabi Muhammad. Biasanya pemahaman ini merupakan pemahaman ittiqad mutakawwidin/pemahaman orang-orang yang bertarekat. Seperti juga pemahaman mereka bahwasanya Rasulullah itu tak punya bayang-bayang (dalam artian seperti contohnya Rasulullah jikalau beliau buang hajat, hajatnya langsung ditelan oleh bumi). Padahal semua itu tak ada hubungan dan tak ada gunanya untuk pembicarakan hal yang serupa, tidak meningkatkan dan tidak menurunkan iman
Bahkan ada yang mengatakan bahwasanya, Rasulullah berserikat dengan Allah dalam menciptakan langit dan bumi. Dalam sebuah diktat yang merupakan pedoman masyarakat tasawwuf dikatakan bahwa diktat itu memuat 7 jus dari 10 jus yang hilang dari Al Qur’an. Al Qur’an itu 40 jus, 10 jus harus dicari. Poin pertama dalam kitab tersebut mengatakan bahwa Allah berserikat dengan Rasulullah dalam menciptakan langit dan bumi. Sikap ini lebih kafir dari orang nasrani, karena orang nasrani yang berkeyakinan Trinitas, tidak pernah mengatakan bahwa nabi Isa berserikat dengan Allah dalam menciptakan langit dan bumi.

• Meremehkan dan merendahkannya
Dalil dalam firman Allah pada Qs. 21:36

[21.36] Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?”, padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.
Seperti contohnya :
 Melecehkan sunnah
Qs. 49:1-3

[49.1] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

[49.2] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.

Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
Dari point ini dapat diambil kesimpulan bahwasanya, Betul beliau Rasulullah adalah manusia biasa akan tetapi beliau adalah utusan Allah sehingga beliau wajib dijadikan panutan dalam kehidupan kita. Namun kebanyakan dari orang menafikkan hal tersebut dan adapula menerimanya namun ketika hal yang dibawa oleh Rasulullah bersebrangan dengan akal mereka maka mereka akan meremehkan bahkan tidak akan mengikutinya. Seperti contohnya, hadits dri beliau tentang Lalat. Dimana ketika lalat masuk kedalam minuman maka minuman itu tidak boleh dibuang karena takutnya racun yang dibawa lalat, akan tetapi hadits Rasulullah yaitu kita dianjurkan untuk mencelupkannya lagi agar racun dari sayap lalat yang satunya dapat ternetralisir sehingga kita dapat meminumnya kembali. Namun, hadits ini, tidak semua orang dapat menerimanya, bahkan bagi orang yang meremehkannya akan mengatakan bahwasanya hadits tersaebut tidak cocok dengan teori kesehatan dan bidang medis karena mereka menganggap bahwasanya teori kesehatan mengatakan binatang yang banyak membawanya penyakit adalah lalat sehingga tidak akan masuk akal jika karena mereka tidak memuliakan Rasulullah sebagai Rasul utusan Allah.

 Tidak bersalawat atas beliau
Qs. 33:56

[33.56] Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
 Tidak cemburu terhadap kehormatannya.
Maksudnya, Ketika kehormatan beliau dinodai oleh orang-orang, dalam dirinya tidak ada rasa benci terhadap perlakuan tersebut. Seperti misalnya, Rasulullah dianggap adalah teroris atau yang lainnya, akan tetapi mereka tidak merasa benci dengan hal tersebut maka hal itu termasuk meremehkan Rasulullah. Termasuk juga misalnya ada orang yang menggantung gambar kendaraan Rasulullah pada saat isra’ Mi’raj yang digambarkan berbadan kuda dan berkepala wanita, ini adalah penghinaan kepada Rasulullah oleh orang-orang orientalis karena Rasulullah memiliki banyak istri, sementara mereka ganti-ganti pasangan bukanlah suatu yang tercela.

Tinggalkan komentar